Bidik news, Tanggamus — Ketersediaan anggaran sebagai Penopang (BPBD) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dala, melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai lembaga yang bertugas untuk menangani dampak bencana serta melaksanakan upaya pencegahan, BPBD membutuhkan komitmen finansial yang kuat agar dapat mengimplementasikan berbagai program yang efektif.

Tanpa anggaran yang memadai, keberhasilan dalam penanganan dan pencegahan bencana akan terhambat, sebab semua aktivitas yang direncanakan memerlukan dukungan finansial.Terutama daerah daerah yg rawan terkena bencan alam seperti kabupaten tanggamus,
• 07 Maret 2023, terjadi gempa bumi berkekuatan M 5.3• 29 Juni 2023, Banjir bandang terjang beberapa desa di Tanggamus Lampung
• Minggu 03 Desember 2023, beberapa pekon yang terdampak bencana tanah longsor – banjir di wilayah kecamatan Cukuh Balak Tanggamus,Dan masih bayak lagi yg lainya.
Anggaran yang tersedia tidak hanya perlu mencukupi biaya operasional sehari-hari, tetapi juga harus mampu mendukung pelaksanaan pelatihan, simulasi, serta penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam upaya mitigasi bencana. Dalam konteks ini, setiap rupiah yang dialokasikan dalam anggaran BPBD akan berpengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan masyarakat.
Adanya ketersediaan anggaran yang cukup juga memastikan bahwa BPBD dapat merespons situasi darurat dengan cepat dan efisien.
Pentingnya ketersediaan anggaran juga tercermin dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi personel BPBD.
Program pelatihan serta penyuluhan yang diadakan untuk personel dan masyarakat memerlukan dukungan finansial yang berkelanjutan. Investasi dalam penguatan kapasitas ini berpotensi mengurangi risiko bencana di masa yang akan datang, sekaligus mempercepat proses pemulihan setelah terjadinya bencana.
Secara keseluruhan, ketersediaan anggaran bukan hanya sekadar angka di neraca keuangan, tetapi merupakan pilar yang menopang berbagai aktivitas BPBD. Dengan anggaran yang tepat, BPBD dapat menjalankan fungsinya secara optimal, menurunkan kerentanan terhadap bencana, dan menciptakan komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Keterbatasan anggaran yang dialami oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupatrn tanggamus sangat berpengaruh terhadap efektivitas mereka dalam merespons dan menangani bencana. Salah satu dampak paling signifikan dari keadaan ini adalah penanganan yang kurang optimal.
Dengan anggaran yang terbatas, BPBD sering kali tidak dapat mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan berbagai kegiatan darurat yang diperlukan pada saat bencana terjadi.
Secara keseluruhan, langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi pengambil keputusan dalam memperkuat penanggulangan bencana, dengan cara memastikan ketersediaan anggaran yang memadai untuk BPBD.